BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sejak tahun
1983/84 tak kala penerimaan Negara dari
sumber daya minyak bumi merosot tajam sehingga mengurangi anggaran pendapatan
dan belanja Negara, timbullah kesadaran bahwa pemerintah pusat akan mengalami
kesulitan keuangan sehingga pemerintah pusat Negara dari sumber daya minyak
bumi merosot tajam dan pemerintah pertama kalinymenganjurkan agar pemerintah
daerah muali bekerja keras untuk meningkatkan pendapatan asli daerah nya
masing-masingsehigga subsidi pemerintahtidak lagi sumber dana yang dominant
bagi daerah-daerah tersebut.
Banyak sejarawan yang
menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan
bangkitnya nomi internasional. Padahal
interaksi dan globalisasi dalam hubungan antarbangsa di dunia telah ada sejak
berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh
ketika manusia mulai mengenal perdagangan antarnegeri sekitar tahun 1000 dan
1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri
lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut
untuk berdagang. Berkas:Mcdonalds oslo 2.jpg
Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan
telah terjadinya globalisasi.
Globalisasi adalah sebuah istilah yang
memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa
dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi,
perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi
yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses di mana
antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling berinteraksi, bergantung,
terkait, dan mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara
B. Rumusan
Masalah
1. bagaimana mengembangkan potensi ekonomi daerah?
2. seperti apa strategi pembangunan yang efisien?
3. seperti apa peranan pemerintah dalam ekonomi daerah
tersebut?
C. Tujuan makalah
Untuk memenuhi tugas kelompok dari
dosen, agar mahasiswa mengerti apa yang berkaitan dengan ekonomi daerah dan
ekononmi globalisasi tersebut. Serta bisa memahami srtategi-strategi yang
digunakan dalam ekonomi khususnya dalam ekonomi daerah dan ekonomi globalisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
- PENGEMBANGAN
POTENSI EKONOMI DAERAH
Potensi
ekonomi daerah adalah kemampuan ekonomi yang ada di daerah yang mungkin dan
layak dikembangkan sehingga akan terus berkembang menjadi sumber penghidupan
rakyat setenpat bahkan dapat mendorong perekonomian daerah secara keseluruhan
untuk berkembang dengan sendirinya dan berkesinambungan.Tujuan pembangunan
ekonomi pada umumnya adalah peningkatan pemdapatan riel per kapita serta adanya
unsur keadilan atau pemerataan dalam menghasilkan dan kesempatan berusaha.
Dengan mengetahui tujuan dan saasaran pembangunan, serta kekuatan dan
kelemahanyang dimiliki suatu daerah, maka strategi pengembangan potensi yang
ada akan lebih terarah dan strategi tersebut akan menjadi pedoman bagi
pemerintah daerah atau siapa saja yang akan melaksanakan kegiatan usaha di
daerah yang bersangkutan.
Oleh karena itu dalam mempersiapkan strategi
pengembangan potensi yang ada di daerah, langkah-langkah yang dapat ditempuh
adalah :
- mengidentifikasi
sector-sektor kegiatan mana yang mempunyai potensi untuk di kembangkan
dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan masing-masing sector.
- mengidentifikasi
sektorr-sektor yang potensinya rendah untuk dikembangkan dan mencari factor-faktor yang
menyebabkan rendahnya potensi tersebut untuk dikembangkan.
- selanjutnya
mengidentifikasi sumberdaya( factor-faktor produksi) yang ada termasuk
sumberdaya manusia nya dan yang siap digunakan untuk mendukung
perkembangan setiap sector yang bersangkutan.
- dengan
menggunakan model pembobotan terhadap variabel-variabel kekuatan dan
kelemahan untuk setiap sector dan sub sector, maka akan ditemukan
sector-sektor andalan yang selanjutnya dianggap sebagai potensi ekonomi
yang patut dikembangkan di daerah yang bersangkutan.
- menetukan
strategi yang akan ditempuh untuk pengembangan sector-sektor yang akan
dapat menarik sector-sektor lain untuk tumbuh sehingga perekonomian dapat
berkembang dengan sendirinya (self propelling) secara berkelanjutan(
sustainable development).
- STRATEGI
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN DAERAH EKONOMI
Strategi pengembangan potensi ekonom daerah akan sangat tergantung
pada strategi pembangunan ekonomi yang dianut oleh daerah yang bersangkutan.
Berbagai satrategi pembangunan ekonomi daerah dapat disebutkan dibawah ini :
- Pembangunan
Pertanian Versus Industri
perekonomian suatu daerah dapat
dikelompokkan menjadi banyak sector namun secara garis besar dalam kaitannya
dengan pembangunan ekonomi daerah perhatian dipusatkan pada dua sector utama
yaitu sector pertanian dan industri. Sector pertanian sebagai sector yang
berhubungan erat dengan pengolahan langsung sumber daya alam yang tersedia di
bumi(alam) dan sector industri sebagai sector kegiatan yang mengolah
bahan/masukan yang diambil dari alam dan diolah lebih lanjut menjadi barang
produksi ataupun barang konsumsi.
- Titik
Pertumbuhan (growing point)
titik pertumbuhan dalam mengamati
kemungkinan perkembangan suatu perekonomian perlu diperhatikan simpul-simpul
atau titik pertumbuhan yang ada. Kegiatan yang ada pada simpul atau titik
pertumbuhan ini biasanya akan mampu menyebar ke sector lain melalui kekuatan
permintaan dan penawaran yang ada.
- Kaitan
Kebelakang (backward linkages)
dalam mengembangkan suatu daerah perlu
diperthatikan sector-sektor atau kegiatan-kegiatan mana yang mempunyai banyak
keterkaitan pada sector lain. Semakin banyak keterkaitannya, maka semamkin
ceapat jga perekonomian di daerah tersebut bisa berkembang.
- Sector
Pemimpin
dalam suatu
perekonomia perl dipikirkan sekali lagi sector-sektor yang mempunyai
potensi pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Untuk itu dapat dilihat pada laju
pertumbuhannya dalam menyumbang pada pembentukkan PDRB
- PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE DEVELOPMENT)
Dalam potensi ekonomi daerah tidak boleh dilupakan perlunya
membangun yang sifatnya berkelanjuta (sustainable development). Pembangunan
yang dilaksanakan di daerah tidak boleh atau jangan samapai menguras sumberdaya
alam dan merusak lingkungan. Fungsi lingkungan sebagai sumber bahan baku untuk
industri pengolahan ,sebagai pengolah limbah alami(natural assimilator) dan
sebagai sumber kesenangan dan kenyamanan
hidup.
- STRATEGI
PEMBANGUNAN YANG EFISIEN
kegiatan produksi, distribusi dan
konsumsi yang efisien harus dapat disuahakan agar pembangunan ekonomi daerah
benar-benar membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Berbagai cara
dapat ditempuh untuk mencapai efisiensi di segala bidang kehidupan di antaranya
dengan cara :
- tingkatkan
produktifitas
meningklatkan produktifitas bagi
kegiatan apa saja dengan cara menggunakan input tertentu untuk menghasilkan
lebih banyak output atau dengan cara
menghasilkan output dalam jumlah dan kuailitas tertentu dengan cara meggunakan
input sesedikit mungkin merupakan cita-cita setiap perekonomian.
- hapuskan
sebab-sebab ekonomi biaya tinggi
ekonomi biaya tinggi yang sangat
terkenal yang dialami perekonomian Indonesia adalah karena adanya tariff dan
pungutan resmi dan tidak resmi, terjadi dalam setiap kegiatan tidak hanya dalam
nidang produksi dan distribusi, tetapi juga dalam bidang konsumsi maupun
pelayanan apa saja.
- tentukan
batas konsumsi maksimal yang layak
salah satu sebab kehancuran perekonomian
Indonesia adalah adanya sifat konsumtif dan materialistis yang tercipta dalam
masa orde baru yang semuanya masih membekas dalam kehidupan bangsa kita sampai
saat ini.
- peningkatan
pendapatan asli daerah (PAD)
tidak boleh diingkari bahwa modal dan
dana sangat penting bagi berhasilnya pembangunan ekonomi suatu daerah atau
suatu Negara. perlu disadari pula bahwa bahwa sesungguhnya modal atau dana itu
lebih merupakan factor pelengkap dan akibat dari pembangunan serta bukan
merupakan sebab dari pembangunan.
- perbaiki kualitas SDM(produktif, efisien dan
bermoral)
factor yang
sangat menetukan keberhasilan pembangunan suatu Negara
bukanlah tersedianya factor produksi yang cukup, melainkan justru terletak pada
manusianya atau sumber daya manusianya
- pertahankan
fungsi lingkungan
lingkungan sebagai sumber bahan mentah
yang akan diolah di semua sector kegiatan,sebagai sumber kesenangan dan kreasi,
serta sebagai sumber tempat asimilasi limbah secara alami harus dipertahankan
kualitas maupun kuantitasnya demi adanya pembangunan yang berkelanjutan(sustainable
development).
- kerjasama
antar daerah
kerjasama
anatar daerah harus lebih digalang demi meningkatkan efisiensi. Dengan
kerjasama antardaerah diharapkan akan terjadi spesialisasi anatrdaerah, sehingga efisiensi
dapat ditingkatkan bagi semua pihak yang bekerjasama.
- PERANAN PEMERINTAH DALAM EKONOMI DAERAH
peranan pemerintah dalam mengembangkan
potensi ekonomi daerah hendaknya selalu berada di depan dalam arti memerikan
pengarahan dan perencanaan pembangunan daerah. Pemerintah bertindak menyediakan
barang dan jasa yang tidak di sediakan oleh swasta, sperti jalan raya, keadilan
dan keamanan.
- PENGERTIAN
GLOBALISASI
Menurut
asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang
maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu
proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi
oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar
definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang
melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau
proses sejarah atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia
makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau
kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi
lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh
negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif
atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah
kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya
praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya
karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar
terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain
seperti budaya dan agama. Theodore
Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada
tahun 1985.
Scholte
melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
- Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai
meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara
tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin
tergantung satu sama lain.
- Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan
semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor
impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
- Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan
sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh
dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh
dunia.
- Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu
bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya
dari barat sehingga mengglobal.
- Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas:
Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat
definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status
ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status
ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
- GLOBALISASI PEREKONOMIAN
Globalisasi
perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan,
dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang
semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan
penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika
globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan
keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan
semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar
produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya
juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Menurut Tanri Abeng,
perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam
bentuk-bentuk berikut:
- Globalisasi produksi, di mana perusahaan
berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini
dilakukan baik karena upah buruh yang
rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun
karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia
dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
- Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global
mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di
dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga
dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan
dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca
negara.
•
Globalisasi
tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari
seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari
tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang
biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka
human movement akan semakin mudah dan bebas.
•
Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat
suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di
dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll.
Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke
berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC,
celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera
masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada
selera global.
•
Globalisasi Perdagangan. Hal ini
terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan
berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan
menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.
Thompson mencatat bahwa kaum globalis
mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam
investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian
nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan
adanya kekuatan
pasar dunia.
- KEBAIKAN
GLOBALISASI EKONOMI
- Produksi
global dapat ditingkatkan
- Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan
Komparatif' dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah
dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan
perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat
meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
- Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu
negara
- Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan
masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar
negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih
banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik
dengan harga yang lebih rendah.
- Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
- Perdagangan luar negeri yang lebih bebas
memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang
jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
- Dapat
memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
- Modal
dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh
negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli
serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh
negara-negara berkembang.
- Menyediakan
dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
- Pembangunan
sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh
perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh
perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan
modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari
negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam
negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
- KEBURUKAN
GLOBALISASI EKONOMI
- Menghambat
pertumbuhan sektor industri
- Salah satu efek dari globalisasi adalah
perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan
ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan
tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru
berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri
yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk
memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain
itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan
multinasional semakin meningkat.
- Memperburuk
neraca pembayaran
- Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor.
Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak
berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca
pembayaran. Efek
buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran
neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami
defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran
pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin
meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat
berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.
- Sektor
keuangan semakin tidak stabil
- Salah
satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal)
portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar
saham.
Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca
pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar
saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca
pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik
merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek
buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
- memperburuk
prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
- Apabila
hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara,
maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam
jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya
pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional
dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah
pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada
akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek
pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan
menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin
bertambah buruk.
BAB III
PENUTUP
kesimpulan
Potensi ekonomi daerah adalah kemampuan ekonomi yang ada di
daerah yang mungkin dan layak dikembangkan sehingga akan terus berkembang
menjadi sumber penghidupan rakyat setenpat bahkan dapat mendorong perekonomian
daerah secara keseluruhan untuk berkembang dengan sendirinya dan
berkesinambungan.Tujuan pembangunan ekonomi pada umumnya adalah peningkatan
pemdapatan riel per kapita serta adanya unsur keadilan atau pemerataan dalam
menghasilkan dan kesempatan berusaha.
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki
hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan
antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan,
budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi
yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi
semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses di mana
antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling berinteraksi, bergantung,
terkait, dan mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara
DAFTAR
PUSTAKA
·
M.Suparmoko,
ekonomi public, ANDI, Jogjakarta.2002.
·
Republik
Indonesia, UU Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah.
- Repubik
Indonesia, UU Nomor 25 Tahun 1999, tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah
- CIRI
GLOBALISASI
Berikut ini
beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di
dunia.
Hilir
mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antarnegara menunjukkan keterkaitan
antarmanusia di seluruh dunia
•
Perubahan
dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon
genggam, televisi satelit, dan internet
menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara
melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal
dari budaya yang berbeda.
•
Pasar dan produksi ekonomi di
negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari
pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan
multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade
Organization (WTO).
•
Peningkatan
interaksi kultural melalui perkembangan
media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga
internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan
pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya
dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
• Meningkatnya
masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi
regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa
transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan
pemahaman baru bahwa dunia
adalah satu.
Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari
kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia
yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa
ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang
mungkin terjadi. Sejalan
dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi
sosial.
TAMBAHAN
- TEORI
GLOBALISASI
Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam
kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teoritis yang dapat dilihat,
yaitu:
•
Para globalis percaya bahwa globalisasi
adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana
orang dan lembaga
di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan
lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun
demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi
terhadap proses tersebut.
•
Para globalis positif dan optimistis
menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa
globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung
jawab.
•
Para globalis pesimis berpendapat bahwa
globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya
adalah bentuk penjajahan barat
(terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah
bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar
dipermukaan. Beberapa dari
mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
•
Para tradisionalis tidak percaya bahwa
globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah
mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk
bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional
selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan
tahap lanjutan, atau evolusi,
dari produksi dan perdagangan kapital.
•
Para
transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka
setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para
globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita
menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa
globalisasi seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan yang saling
berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak
terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik,
terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.
Sejarah globalisasi
Banyak
sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang
dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan
globalisasi dalam hubungan antarbangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad
yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia
mulai mengenal perdagangan antarnegeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu,
para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui
jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Berkas:Mcdonalds oslo 2.jpg
Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan
telah terjadinya globalisasi.
Fase
selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan
Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi
Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika
Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang,
kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad,
arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya
ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol,
Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini
didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan
antarbangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar
perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu,
berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap
difusi kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan
kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan
multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka,
perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari
Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan
multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase
selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin
berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi
pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan
kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan
diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan
teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antarnegara pun
mulai kabur.
G. Reaksi
masyarakat
a.
Gerakan pro-globalisasi
Pendukung globalisasi (sering juga
disebut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif
yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara
dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama
lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi.
Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan
komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Jepang
memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih
efesien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia
memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, Jepang
dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-faktor
produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi
kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia, begitu juga
sebaliknya.
Salah satu penghambat utama terjadinya
kerjasama diatas adalah adanya larangan-larangan dan kebijakan proteksi
dari pemerintah suatu negara. Di satu sisi, kebijakan ini dapat melindungi
produksi dalam negeri, namun di sisi lain, hal ini akan meningkatkan biaya
produksi barang impor
sehingga sulit menembus pasar
negara yang dituju. Para pro-globalisme tidak setuju akan adanya proteksi dan
larangan tersebut, mereka menginginkan dilakukannya kebijakan perdagangan bebas
sehingga harga barang-barang dapat ditekan, akibatnya permintaan akan
meningkat. Karena permintaan meningkat, kemakmuran akan meningkat dan begitu
seterusnya.
Beberapa kelompok pro-globalisme juga
mengkritik Bank Dunia dan IMF, mereka
berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana
kepada suatu negara, bukan kepada suatu koperasi atau perusahaan. Sebagai
hasilnya, banyak pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para diktator
yang kemudian menyelewengkan dan tidak menggunakan dana tersebut sebagaimana
mestinya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai
akibatnya, tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingkat kemakmuran menurun,
akibatnya masyarakat negara itu terpaksa mengurangi tingkat konsumsinya;
termasuk konsumsi barang impor, sehingga laju globalisasi akan terhambat dan --
menurut mereka -- mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia.
b. Gerakan antiglobalisasi
Antiglobalisasi adalah suatu istilah
yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang
menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur
perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
"Antiglobalisasi" dianggap
oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang lainnya
menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang
berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan
terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka
mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga,
dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.
Namun, orang-orang yang dicap
"antiglobalisasi" sering menolak istilah itu, dan mereka lebih suka
menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan dari Semua
Gerakan atau sejumlah istilah lainnya. [sunting] Globalisasi Perekonomian
Globalisasi perekonomian merupakan suatu
proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia
menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan
batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan
seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi,
batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi
nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi
perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri
ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang
masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Menurut Tanri Abeng,
perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam
bentuk-bentuk berikut:
- Globalisasi produksi, di mana perusahaan
berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menjadi
lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif
bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai atau pun karena iklim
usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal
ini menjadi lokasi manufaktur global.
- Kehadiran tenaga kerja asing merupakan gejala
terjadinya globalisasi tenaga kerja
- Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global
mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik
dalam bentuk portofolio atau pun langsung) di semua negara di dunia.
Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon,
atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan
sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama
mitrausaha dari manca negara.
- Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan
mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya,
seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah
memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh
dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human
movement akan semakin mudah dan bebas.
- Globalisasi
jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat
mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan
teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan
komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai
belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana
jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera
masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju
pada selera global.
- Globalisasi
Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman
tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian
kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan
fair.
- Thompson
mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah
intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional.
Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari
perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.
Kebaikan globalisasi ekonomi Produksi global dapat ditingkatkan
- Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan
Komparatif' dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan
faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output
dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari
spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang
selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
- Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu
Negara. Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai
negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan
konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen
juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih
rendah.
- Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara
memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
- Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi
yang lebih baik. Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama
dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal
dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan
dihadapi oleh negara-negara berkembang.
- Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan
ekonomi. Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan
saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui
investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan
domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana
dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang
dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang
dibutuhkan tersebut. [sunting] Keburukan
globalisasi ekonomi
- Menghambat pertumbuhan sektor industri. Salah
satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar
negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara
berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan
proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan
demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan
kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang
lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada
industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin
meningkat.
- Memperburuk
neraca pembayaran. Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor.
Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak
berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek
buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran
neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami
defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran
pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin
meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap
neraca pembayaran.
- Sektor keuangan semakin tidak stabil. Salah
satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal)
portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke
pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir
masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik.
Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam
negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi
bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di
sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan
kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
•
memperburuk
prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal yang dinyatakan di
atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya
menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan
mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan
kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat
diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi
menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu
negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah
sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk. [sunting] Globalisasi
kebudayaan Sub-kebudayaan Punk, adalah contoh sebuah kebudayaan yang berkembang
secara global
Globalisasi mempengaruhi hampir semua
aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan
dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat
ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal.
Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek
kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek
kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku
seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang
bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah
kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala
tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi
budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat
ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di
dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun,
perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20
dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan
kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut
menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan
semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan. Ciri
berkembangnya globalisasi kebudayaan:
- Berkembangnya
pertukaran kebudayaan internasional.
- Penyebaran
prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu
individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
- Berkembangnya
turisme dan pariwisata.
- Semakin
banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
- Berkembangnya
mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
- Bertambah
banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar